Tandaseru — Badan Pusat Statistika (BPS) Maluku Utara mencatat pada Oktober 2021 Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,19.
Dari 90 kota IHK, 68 kota mengalami inflasi dan 22 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sampit sebesar 2,06 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Banyuwangi dan Sumenep sebesar 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 0,70 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen.
Kepala BPS Malut Aidil Adha menyampaikan, dalam tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2021 (Oktober 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 1,07 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 2,58 persen.
Pada Oktober 2021, Kota Ternate mengalami inflasi pada tiga kelompok pengeluaran, deflasi pada tiga kelompok pengeluaran, dan lima kelompok pengeluaran stagnan.
“Kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau 1,29 persen, kelompok Transportasi sebesar 1,89 persen, dan kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,24 persen,” jelas Aidil, Senin (1/11).
Sementara, kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,03 persen, kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,15 persen, dan kelompok Kesehatan sebesar 0,03 persen.
“Untuk Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya, kelompok Pendidikan, dan kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran tidak mengalami perubahan indeks (stagnan),” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan