Tandaseru — Anggota DPRD Halmahera Barat, Maluku Utara, Dasril Hi. Usman menilai ada tekanan politik dalam pergantian dirinya sebagai Ketua Fraksi Nasional Amanat Sejahtera. Tekanan itu, menurutnya, dialami pimpinan DPRD.
Dasril kepada tandaseru.com menyatakan, fraksi gabungan itu berbeda dengan fraksi utuh di mana pergantian struktur fraksi seharusnya dilakukan oleh rekomendasi fraksi yaitu Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera, bukan hanya Partai Nasdem.
“Fraksi gabungan tapi suratnya Nasdem. Kan tidak logis. Emangnya kita Fraksi Nasdem?” ujarnya, Rabu (29/9).
Menurut politikus PAN ini, ada tekanan politik yang dialami pimpinan DPRD sehingga mengakomodir surat Nomor 08/se/DPD Nasdem/16/IX2021 yang meminta pergantian dirinya.
“Entah dari mana asal tekanan itu datang. Yang jelas, saya berjiwa besar menghormati keputusan sidang paripurna walaupun menurut saya inkonstitusional karena tidak sesuai dengan tatib DPRD. Dan sebagai pimpinan seharusnya mengacu pada tata tertib tentang fraksi,” tuturnya.
“Namun saya bukan tipikal politisi yang rakus jabatan. Sudah sering saya sampaikan bahwa saya tidak rakus jabatan, makanya saya ikhlaskan saja. Ini dinamika politik, yang benar bisa salah, dan yang salah bisa dibenarkan,” pungkas Dasril.
Tinggalkan Balasan