Tandaseru — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pulau Morotai, Maluku Utara, masih mengusulkan anggaran perbaikan jembatan di Kecamatan Pulau Rao melaui APBN.

Jembatan penghubung antardesa yang rusak itu baru akan diperbaiki sebatas jembatan darurat. Sebab sejauh ini tidak ada anggaran untuk memperbaikinya.

Padahal, jembatan tersebut merupakan akses utama warga dan anak-anak menuju sekolah.

“Jalan jembatan sudah kami usulkan, tapi kita antisipasi jembatan darurat dulu untuk menghubungkan ke tiap-tiap desa. Karena (pengerjaan) satu jembatan itu nilainya miliaran,” ungkap Kepala Dinas PUPR Morotai, Ramlan Drakel kepada tandaseru.com, Selasa (7/9).

Ramlan bilang, saat ini kebetulan ada alat berat yang siaga di Pulau Rao.

“Saya juga sudah hubungi untuk manfaatkan alat yang ada, nanti ada masyarakat yang bantu batang kelapa,” tuturnya.

“Tetap kita laksanakan, yang penting masyarakat juga gotong royong sama-sama dulu untuk bantu batang kelapa,” tambahnya.

Ramlan mengaku, ada berapa titik jembatan yang mengalami kerusakan di Pulau Rao itu.

“Dari Posi-posi, Leo-leo dan ada berapa desa itu. Beberapa jembatan yang harus kita maksimalkan lagi,” imbuhnya.

Untuk jembatan darurat, kata dia, jangka waktunya bertahan paling lama 3 tahun. Untuk perbaikan maksimal harus diusulkan anggaran melalui APBN.

“Jadi keluhan masyarakat langsung kita tindak lanjut. Kita usul di APBN, tapi kalau darurat-darurat begini anggarannya tidak ada jadi kita siasati untuk kerja buat masyarakat,” pungkasnya.