Tandaseru — Pembelajaran secara daring di jenjang SD maupun SMP di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, selama masa pandemi kembali dikeluhkan orang tua siswa. Mereka menilai pembelajaran yang dilakukan secara online membuat jenuh anak dan menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.
Salah satu orang tua yang enggan namanya dipublikasikan mengaku pembelajaran secara online tidak berpengaruh terhadap penyerapan materi. Justru membuat siswa banyak meluangkan waktu untuk santai dan bermain.
“Kami inginkan pembelajaran tidak lagi dilakukan secara online tapi dilakukan secara tatap muka. Karena selain anak kami mulai rasa jenuh, kami juga khawatir mereka banyak gunakan waktu belajar online di rumah dengan bermain game. Karena kedapatan anak pinjam handphone tapi bukan belajar, malah bermain game,” ungkapnya, Selasa (29/6).
Ia berharap masalah ini menjadi perhatian pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan. Jika pemerintah mengkhawatirkan pandemi yang belum melandai dan berdampak terhadap kesehatan siswa saat pembelajaran tatap muka, ia menyarankan perlu adanya skema lain pembelajaran.
“Agar siswa ada aktivitas atau kelihatan dapat menerima pembelajaran, tapi kami sangat berharap bisa dilakukan secara tatap muka,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Tidore Kepulauan, Muriono Hamid saat dikonfirmasi terkait dengan pembelajaran tatap muka mengaku sangat menginginkan adanya pembelajaran tatap muka. Muriono membenarkan dirinya juga sudah banyak menerima keluhan orang tua terkait kejenuhan anak mereka yang menerima pembelajaran secara online.
Namun, Muriono menegaskan pihaknya tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Sebab dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lantaran kondisi Covid-19 belum reda.
“Tentu perlu ada kesepakatan bersama baik orang tua, sekolah maupun Dinas Pendidikan. Tapi Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu telah mengimbau sekolah bisa tatap muka jika seluruh guru harus divaksin, hal ini juga sangat penting,” jelasnya.
Jika pembelajaran masih dilakukan secara online, sambungnya, tentu guru-guru perlu ditekan untuk mencari metode pembelajaran baru.
“Agar siswa tidak jenuh,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tikep, Zainuddin Umasangadji saat dikonfirmasi merespon baik keluhan orang tua siswa itu. Zainuddin juga menginginkan adanya pembelajaran secara tatap muka. Namun, dengan syarat guru harus divaksin.
Tinggalkan Balasan