Tandaseru — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menghadirkan layanan Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) atau terapi oksigen hiperbarik setelah alatnya mulai dioperasikan pekan depan.
RSUD Morotai menjadi fasilitas kesehatan pertama di Malut yang menawarkan layanan ini.
Direktur RSUD Pulau Morotai, dr. Novindra Humbas kepada wartawan mengungkapkan, pelatihan penggunaan alat tersebut bagi petugas sudah dilakukan selama 5 hari belakangan.
“Pelatihan hiperbarik ini sudah berlansung dari hari Senin tanggal 15 sampai tanggal 19 Maret dan berakhir sore hari ini,” kata Novindra, Jumat (19/3).
Menurut Novindra, alat terapi hiperbarik sudah ada di RSUD Morotai sejak tahun 2020. Hanya saja baru bisa diaktifkan atau dioperasikan petugas tahun 2021 ini.

“Alat sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya dan alat itu sudah diujifungsikan bisa berjalan dan beroperasi. Tapi tinggal SDM-nya yang belum. Makanya kita mengundang instruktur khusus dokter ahli spesialis kelautan untuk membimbing, melatih, sekaligus training kepada petugas-petugas kesehatan,” ungkapnya.
Petugas yang disiapkan untuk mengoperasikan mesin tersebut sebanyak 12 orang tenaga medis. Ada pula tambahan 2 orang dari komunitas selam yang ikut pelatihan itu.
“Untuk instruktur tenaga hiperbarik sekarang sudah bisa dilepas, dan untuk tenaga yang direkrut ini khusus dari tenaga RSUD Morotai semua,” terang Novindra.
“Dokter umum 2 orang, perawat 4 orang, bidan 3 orang, admission 1 orang, dan tenaga teknis 2 orang. Untuk tenaga medis, 12 tenaga kita cukup,” paparnya.
Terapi oksigen hiperbarik ini, kata Novindra, juga untuk mendukung sektor pariwisata Morotai. Pasalnya, di Morotai banyak wisata laut yang ditawarkan.

“Dengan beroperasinya alat ini, harapan kita ke depan pengunjung yang melakukan aktivitas di laut seperti diving dan snorkeling akan merasa aman dan nyaman karena sudah ada terapinya jika dibutuhkan,” imbuhnya.
Sedangkan pelatihan pengoperasian sendiri, menurut Novindra, disponsori oleh pihak rekanan.
“Kegiatan ini disponsori oleh rekanan yang mengadakan alat ini yaitu Poli Medical dan Rajawali Indonesia Mesindo. Tapi ada sedikit anggaran juga dari rumah sakit,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan