Tandaseru — Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara mengusulkan alokasi anggaran vaksinasi Covid-19 senilai Rp 3 miliar.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Malut Samsuddin Abdul Kadir, Senin (25/1).
Sekda bilang, anggaran vaksinasi ini kemungkinan bertambah dari usulan semula. Pasalnya, ada beberapa item kegiatan yang akan ditambahkan dalam vaksinasi ini.
“Informasinya dari Kadis Kesehatan ada beberapa item yang mau ditambahkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, vaksin Sinovac telah disediakan oleh negara. Pemerintah Daerah tinggal menerima dan mendistribusikannya. Saat ini, Malut baru kebagian 7 ribu lebih dosis vaksin.
“Jika dilakukan dua kali suntik, maka baru 3 ribu orang lebih yang menerima vaksin ini. Sementara total tenaga medis yang tersebar di Provinsi Malut sebanyak 17 ribu sekian. Jadi masih banyak yang kurang. Semoga secepatnya ada pengiriman lagi,” tuturnya.
Ia bilang, tanggung jawab Pemprov adalah distribusi dan penyimpanan vaksin. Tanggung jawab inilah yang harus disiapkan anggarannya.
“Kita ini kan aparatur, kalau yang menjadi tugas pokok ya sudah menjadi kewajibannya,” jelasnya.
Sementara untuk vaksinasi di Pemprov Malut sendiri sudah dilakukan pencanangan beberapa waktu lalu. Dalam pencanangan tersebut, ada sejumlah pejabat publik di lingkup Pemprov Malut yang telah disuntik vaksin.
Selanjutnya vaksin ini diprioritaskan untuk tenaga medis. Sehingga pejabat Pemprov lain yang belum menerima vaksin belum diperbolehkan untuk vaksin.
“Orang yang paling berisiko ini tenaga medis. Sehingga kita prioritaskan untuk mereka. Setelah tenaga medis, barulah tahapan selanjutnya pejabat dan masyarakat,” tandas Sekda.
Tinggalkan Balasan