Tandaseru — Operasi SAR terhadap 4 korban kapal LCT SJP 168 A yang tenggelam di perairan Pulau Batan Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, telah resmi ditutup setelah 7 hari pencarian, Kamis (20/3).
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani menjelaskan, pihaknya telah melakukan operasi dari hari pertama hingga hari ke tujuh namun empat korban belum dapat ditemukan sehingga pencarian ditutup.
Iwan menyebutkan pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin bersama unsur terkait dalam pencarian namun hasilnya masih nihil.
“Area pencarian juga telah kami perluas dari perairan Batan Dua hingga Perairan Halmahera Selatan,” ungkap Iwan.
Iwan menambahkan, pihaknya juga telah membuat pemberitahuan kepada instansi terkait dan juga kapal-kapal yang melintas di area kejadian agar melapor ke Basarnas apabila melihat maupun menemukan korban.
Sementara itu, terkait penemuan bangkai kapal di perairan Desa Bokimaake, Halmahera Selatan pihaknya masih berkoordinasi untuk memastikan apakah benar bangkai tersebut adalah Kapal LCT SJP 168 A.
“Apabila benar itu adalah bangkai kapal LCT maka kemungkinan Operasi SAR kami buka kembali dan Tim melakukan penyelaman di dalam bangkai Kapal tersebut,” jelas Iwan.
Ia mengaku bahwa memang ada kendala yang dihadapi dalam operasi SAR, seperti kondisi cuaca ekstrem yang cepat berubah-ubah.
Untuk diketahui, operasi SAR gabungan ini melibatkan Kantor SAR Ternate, Polairud Polda Malut, DENBEKANG XV/2.A TERNATE, Lanal Ternate, KSOP Bitung, KN. Pasatimpo, KSOP Ternate, Kantor Kesehatan Pelabuhan Ternate, Agen Kapal, ORARI, RAPI, nelayan Maluku Utara, Pemerintah Kelurahan Tifure, Pemerintah Desa Lelei, pihak perusahaan dan Pemerintah Desa Busa.
Data korban selamat :
1. Philips J.M Nasarany (Nahkoda)
2. Rahmat (Masinis)
3. Hamdani (Juru Mudi)
4. Irwandi (Juru Mudi)
Data korban hilang :
1. Muh Mufly ( Mualim I)
2. Baharuddin Zamani (Kkm)
3. Zuber (Juru Minyak)
4. M. Sapri Pammu (Juru Masak)
Tinggalkan Balasan