Julius bilang, ada juga angka stunting mengalami kenaikan karena dipengaruhi hal-hal teknis. Semisalnya penyampaian informasi ke tim kabupaten yang lambat, sehingga mempengaruhi waktu untuk penginputan data.

“Faktor ini juga yang menggambarkan angka stunting kita naik, sesungguhnya tidak seperti itu, tetapi ada hal teknis yang mempengaruhi sehingga hasil survei yang terlihat itu terjadi kenaikan,” sambungnya.

Sebelumnya di tahun 2023, lanjut Julius, Halmahera Barat berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 6,1 persen dari 30,1 persen sehingga menjadi 23,9 persen.

Namun pada tahun 2024, persentase stunting mengalami kenaikan 2 persen lebih.

“Kenaikan ini dalam evaluasi yang dilaksanakan saya arahkan kepala 12 OPD pengampun dan tim TPPS kecamatan untuk mengecek apa penyebabnya, bisa saja penyebab teknis karena data-data yang disampaikan itu kurang akurat,” cetusnya.