Malut United Versus Bali United: Wajib Menang di Kandang

Oleh: Asghar Saleh

______

PEKAN ke 6 BRI Liga 1 musim 2024-2025 malam ini mempertemukan dua tim yang sama-sama menderita di pekan sebelumnya. Tuan rumah Malut United FC akan menjamu Bali United FC di stadion Sultan Agung Bantul. Ini pertemuan pertama kedua tim di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Laskar Kie Raha baru saja menderita kekalahan perdana saat bertandang ke markas Borneo FC. Hasil itu membuat mereka tertahan di posisi ke 11 dengan poin 6 hasil sekali menang dan tiga kali seri. Satu-satunya kemenangan didapat saat menjamu sesama tim promosi Semen Padang.

Dari 5 laga di BRI Liga 1 sejauh ini, produktivitas gol Malut United masih jadi problem serius yang belum terpecahkan. Hanya 3 gol yang dibuat. Hanya satu gol milik Jorge Correa yang tercipta dari open play. Sisa dua gol lainnya lahir dari tendangan bebas tidak langsung Tatsuro Nagamatsu dan eksekusi penalti Victor Mansaray.

Head Coach Imran Nahumarury paham situasi ini. Game plan untuk memaksimalkan terciptanya gol wajib disiapkan.

Banyak kritikan jika Malut United bermain terlalu bertahan. Sewaktu melawan Borneo, ofensifitas Wahyu Prasetyo dkk baru muncul setelah Imran melakukan pergantian pemain dan taktik saat tertinggal satu gol.

Sebenarnya, pilihan taktikal untuk lebih defensif tak salah karena tiga laga awal Liga 1, Malut United harus menjalani laga away menantang tim kuat semisal Madura United, Persik Kediri dan Borneo. Tapi tuntutan menang juga bagian dari target tim terutama saat bermain di kandang sendiri. Musim ini, kompetisi diyakini berjalan lebih alot. Karena itu, menjaga trend tim agar tak terpuruk adalah tugas tak hanya pelatih tetapi juga semua pemain.

Sebagus apapun pilihan taktik, jika tak diimbangi dengan kemauan untuk menang maka hasilnya akan sumir. Saya sangat percaya seluruh skuad ingin memberikan yang terbaik. Karena ini awal musim, chemistry dan semangat untuk menolak menyerah harus jadi sandaran utama. Chemistry yang berujung pada akurasi passing, organisasi bermain yang terpadu dan kemampuan membuat gol adalah kebutuhan utama sebuah tim yang terbentuk karena sering bermain bersama.

Saya meyakini Malut United punya prospek yang sangat baik. Dukungan menajemen tanpa batas, semua fasilitas tersedia dan karena itu hal-hal teknis mestinya sedikit demi sedikit dieliminir. Secara teknis, lini defensif Malut United terbilang kokoh. Lini tengah juga lumayan. Problem utama memang ada di lini depan.

Dalam beberapa laga termasuk melawan Borneo, saya melihat pemain yang masuk dalam kotak penalti lawan terbilang sangat minim. Padahal saat menyerang, mestinya kita punya lebih dari dua pemain di dalam kotak penalti. Seingat saya, ini terus menerus diingatkan oleh Coach Imran. Intinya jika ingin gol tercipta maka penyerang dan gelandang serang harus berada di dekat gawang lawan untuk memperbesar peluang bikin gol.

Malut United punya dua penyerang asing Diego Martinez dan Mansaray yang musim lalu bermain untuk PSM. Ada juga Hari Nur Julianto yang telah bermain sejak Liga 2 dan bomber Persikabo dengan 13 gol musim lalu, Yandi Sofyan. Belum lagi penyerang sayap semisal Jorge Correa, Adriano, Yance Sayuri, Frets Buruan dan Rifal Lastori. Sayang Yakob Sayuri dan Ilham Udin Armaiyn masih bergelut dengan cedera.