Pada kesempatan yang sama, Novelheins juga memberikan SK tentang Puskemas lokus pilot project ILP kepada Puskesmas Kota Jailolo dan Puskesmas Jailolo kepada masing-masing Kepala Puskesmas tersebut.
Novel menyampaikan, target persentase ILP sebesar 40%. Sedangkan Halmahera Barat, kata dia, dari 15 puskesmas, baru 2 puskesmas yang menjadi pilot project untuk pelaksanaan Intergrasi Layanan Primer yang secara persentase pencapaiannya hanya 13,3%.
“Berarti Halamhera Barat masih perlu melakukan pembinaan sekurang-kurangnya 4 puskesmas lagi, agar bisa mencapai target tersebut dan Dinas Kesehatan menargetkan semua puskesmas akan melaksanakan ILP di tahun 2026,” cetusnya.
Sementara Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Halmahera Barat, Herny DS Djafar menuturkan pihaknya akan melakukan orientasi ILP ke seluruh puskesmas dan peningkatan kapasitas kader sebagai bagian dalam mewujudkan ILP di Halmahera Barat, sehingga target 100% pelaksanaan ILP bisa terwujud dengan baik.
“Semoga melalui kegiatan ini, bisa menambah pengetahuan para kepala puskesmas dan kader posyandu dalam pelayanan kesehatan yang berbasis siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi balita, remaja dan lansia serta dapat mewujudkan pencegahan penyakit sejak dini sebelum penyakit itu terjadi dan sebelum semakin parah,” tandasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, yakni Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Andi Sakurawati bersama Riskal Muslim yang membawakan materi kebijakan pusat tentang pelaksanaan ILP di Puskesmas, Pustu dan Posyandu.
Saat menyampaikan materi, dr. Andi Sakurawati juga memuji pelaksanaan kick off di Kabupaten Halmahera Barat. Ia menyatakan meski Halmahera Barat adalah kabupaten terakhir yang melaksanakan kegiatan ini, namun paling meriah dan besar pelaksanaan kick off-nya dibandingkan kabupaten/kota yang lain di Provinsi Maluku Utara.
Tinggalkan Balasan