Tandaseru — Melalui proses seleksi ketat dengan jumlah ratusan pendaftar, Igrissa Majid bersama 31 peserta lainnya dinyatakan lulus untuk mengikuti program Indonesia Memanggil di Academy Anti-Corruption (IM-ACA) 2024.
Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari, terhitung dari 7 hingga 12 Juli di Hotel Aryaduta, Jakarta, diakhir dengan prosesi wisuda. Semua peserta berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, mulai hakim adhoc tipikor, jurnalis, NGO, hingga akademisi.
Sebagaimana diketahui, program ini merupakan rancangan proyek kolaboratif dari tiga benua, mulai Asia, Amerika, dan Australia, yang dilakukan untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan khusus dalam investigasi dan penegakan hukum terkait tindak pidana korupsi, yang dipandu langsung para ahli dan praktisi berpengalaman di bidang anti-korupsi, baik dari dalam dan luar negeri.
Sekadar diketahui, para ahli dan praktisi berasal dari dalam negeri adalah Rocky Gerung, Giri Suprapdiono, Bivitri Susanti, Novel Baswedan, Abraham Samad, Asfinawati, dll. Sedangkan yang datang langsung dari luar negeri di antaranya, Prof Liz, David Eaton, Tan Sri Abu Kassim, Jacqui Backer, Prof. Elizabeth David Barret, Latheefa Beebi Koya, Dato Seri Mistafar.
Tercatat sebagai peserta IM-ACA 2024, Grizh, sapaan pria kelahiran Maluku Utara (Malut) ini mewakili Koalisi Kawali Indonesia Lestari. Selama menjalani proses pendidikan, semua peserta tidak hanya sebatas berdiskusi untuk menyerap teori. Lebih dari itu, banyak melakukan praktik, misalnya praktik OTT, strategi investigasi, teknik interogasi, profiling pelaku dugaan korupsi, penyusunan laporan, hingga menyusun kerangka analisis kasus korupsi, dan masih banyak lainnya.
Igrissa merupakan alumni Indonesia Jentera School of Law (2022), Pengurus Koalisi Kawali Indonesia Lestari (2024), Direktur Indonesia Anti-Corruption Network (2023-Sekarang), Alumni Sekolah HAM di KontraS (2014). Ia juga aktif menulis tentang isu hukum, korupsi, politik, bisnis, pencucian uang, dan lingkungan hidup di berbagai media online.
Tinggalkan Balasan