Menurut dia, isu yang diangkat dalam kuliah tamu ini juga sangat menarik dan bisa dikaji lebih mendalam dan spesifik, terutama pada aspek manfaat yang bisa didapatkan daerah. Muhsin memberi contoh, semisalnya potensi selain tambang atau potensi non tambang seperti perikanan dan pertanian yang dimiliki Maluku Utara.

“Kira-kira negara tujuan ke mana kemudian berapa nilai yang akan kita dapatkan tentunya ini menjadi tema yang penting terutama untuk pembangunan berkelanjutan, isu lingkungan kemudian ekonomi hijau dan isu-isu lain yang berkaitan dengan kerja sama multilateral Indonesia dan pembangunan berkelanjutan ini,” imbuhnya.

Sebagai dekan, Muhsin berharap kerja sama yang akan digagas dan terus dilakukan bersama dengan Kemenko Perekonomian ini bisa memberikan manfaat terutama pada Indikator Kinerja Utama (IKU) di bidang kerja sama.

Pihaknya, tambah Muhsin, telah mengajak Kemenko Perekonomian ini untuk bisa kerja sama pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Kemudian kita juga menempatkan mahasiswa magang di Kemenko Perekonomian sesuai dengan perjanjian yang akan kita sepakati bersama dan kita targetkan ini ada proses kerja samanya dan akan ada dokumen yang kita hasilkan dokumen perjanjian kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Kemenko Perekonomian dan Bea Cukai,” pungkas dia.