Menurut Ferry, hilirisasi di Provinsi Maluku Utara memang sejalan dengan program pemerintah untuk memberikan value terhadap rule material dari Indonesia.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Ternate, Jaka Riyadi dalam sambutannya di kuliah tamu tersebut menambahkan, saat ini kinerja ekonomi domestik tidak terlepas dari dinamika global.
“Saat ini ketidakpastian ekonomi global masih tinggi meskipun sudah menurun inflasi global masih relatif tinggi. Di tengah ketidakpastian dan kelemahan global kinerja ekonomi nasional tetap kuat,” kata Jaka.
Jaka memaparkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 tercatat 5,11 persen, untuk Provinsi Maluku Utara sendiri tercatat dengan kuartal yang sama di 2024 itu 11,88 persen.
Persentase pertumbuhan ekonomi Maluku Utara ini, kata dia, berada di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional. Meski begitu, berdasarkan catatan BPS di tahun sebelumnya Provinsi Maluku Utara memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi dan pada kuartal pertama di tahun 2024 ini berada pada posisi kedua di bawah Provinsi Papua yang memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 17 persen.
Perekonomian Indonesia kembali menunjukkan prevalensinya di tengah stagnasi ekonomi global dan gejolak pasar. Menurut Jaka, salah satu faktornya adalah karena Indonesia memiliki stabilitas politik dan pemerintahan yang demokratis.
“Indonesia ingin menjadi negara maju dan negara berpendapatan perkapita tinggi pada tahun 2045 oleh karena itu diperlukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan global yang terjadi,” terang dia.
Membahas ekonomi berkelanjutan, kata Jaka, berarti harus mampu berfikir inklusif dan mampu mendorong transformasi dengan tetap mempertimbangkan aspek lingkungan hidup dan kesinambungan pembangunan manusia.
Tranformasi ekonomi ini bertujuan untuk mengangkat Indonesia keluar dari middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi. Selain itu, pemerintah terus mendorong percepatan transisi energi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
“Terutama di Maluku Utara ini memiliki potensi sumber daya alam terbarukan yang sangat besar seperti surya, angin, panas bumi dan energi global yang sesuai rencana tenaga terbarukan,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan