Sementara itu, dalam kunjungan kerja sehari sebelumnya atau Kamis (30/5), Suharyanto menyempatkan diri melihat kondisi ke pos pengungsian di Kecamatan Gam Ici. Dari peninjauan langsung itu, Suharyanto tidak melihat adanya permasalahan berat yang meliputi para pengungsi. Masyarakat sudah mengerti apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika Gunung Api Ibu erupsi.

“Alhamdulillah meski ada ribuan pengungsi namun tidak ada korban jiwa. Kemarin kita diskusi tidak ada keluhan terkait kebutuhan dasar. Rata-rata masih semangat dan tidak mengalami permasalahan yang kerap muncul,” ungkap Suharyanto.

Saat meninjau dapur umum, Suharyanto juga melihat kebutuhan permakanan telah memenuhi gizi seimbang dan terus didistribusikan kepada masyarakat yang tinggal sementara di pengungsian. Namun, Suharyanto tetap meminta agar pelayanan terhadap masyarakat menjadi prioritas utama yang harus terus dilanjutkan selama mereka masih tinggal di pengungsian.

“Dapur umum lapangan sudah bagus. Sudah bisa menyuplai ribuan nasi bungkus. Nanti apakah kurang ditambah lagi diajukan lagi termasuk toilet portable,” kata Suharyanto.

“Begitu bulan kedua biar tidak jadi susah. Maka diatur agar sesuai kebutuhan. Jangan sebulan pertama para pengungsi gemuk-gemuk, tapi di bulan kedua kemudian jadi kurus,” imbuhnya.

Terkait masa peralihan dari tanggap darurat menuju pemulihan, Kepala BNPB ini meminta agar pendataan dimaksimalkan, terutama jika ada rumah warga yang mengalami kerusakan fisik bangunan.