Menurutnya, jumlah penduduk di Maluku Utara di setiap desa dan kelurahan sudah mulai bertambah, sehingga dengan ketersediaan anggaran yang ada tentunya tidak dapat menjawab kebutuhan mereka.

“Kemarin di kota Ternate hanya dapat satu kelurahan, itu sudah menghabiskan Rp 200 juta dan hanya dapat 400 ratus paket. Sedangkan kalau dihitung satu kelurahan jumlah warganya ada yang capai 1000 jiwa lebih. Kalau anggaran kecil begitu kita tidak bisa jangakau daerah yang lain,” tandasnya.