Sekilas Info

Waspada Gangguan Kesehatan Mental Pasca Pemilu 2024

Arsad Suni, S.Kep,Ns., M.Kep. (Istimewa)

Oleh: Arsad Suni, S.Kep,Ns.,M.Kep
_______

A. Pendahuluan

Secara normatif umumnya setiap manusia pasti memiliki keinginan atau harapan berupa impian besar yang ingin dicapai. Untuk mencapai suatu harapan tersebut selalu ada hambatan atau tantangan yang dikenal sebagai stressor, jika stressor itu dialami oleh seorang individu disebut stress. Berbagai faktor dapat menjadi pemicu seseorang mengalami stres, tidak terkecuali faktor menunggu hasil pemilu legislatif 2024.

Banyak orang saat ini merasa tegang menunggu hasil Pemilu 2024, ketegangan bisa terjadi karena persaingan, bisa pula karena berbagai kecurangan yang dilakukan orang-orang yang tidak baikintegritasnya. Hal ini akan membawa dampak tersendiri bagi kesehatan mental berupa post election stress disorder (PEST) usai pemilu yang perlu diwaspadai. PEST atau stres pasca pemilu adalah kondisi gangguan kesehatan mental yang tidak hanya bisa menyerang para politisi yang berkontestasi, tapi juga para pendukungnya.

Dengan demikian, peserta Pemilu 2024 seyogyanya harus memiliki ketahanan mental yang kuat agar tidak mudah mengalami gangguan kejiwaan pasca Pemilu karena tidak berhasil dalam kontestasi politik tersebut. Oleh karenanya setiap orang harus mempersiapkan mentalnya yang matang sebelum dan sesudah terjun ke perhelatan pesta demokrasi sebagai kontestasi Pemilu 2024, sebagai upaya dalam mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan mental pasca berkontestasi dalam kancah perpolitikan.

B. Ketahanan Mental Pasca Pemilu

Ketahanan mental pasca Pemilu 2024 bagi peserta merupakan salah satu upaya untuk mencegah para caleg mengalami gangguan kesehatan jiwa sebagai akibat dari gagal mencapai harapan alias tidak terpilih. Orang dengan ketahanan mental yang rendah disinyalir mudah mengalami gangguan kejiwaan pasca tidak berhasilnya dalam kontestasi politik tersebut.

Seorang psikolog di Denpasar, Bali, mengatakan bahwa sebaiknya setiap orang sebelum melakoni sesuatu hal di bidang apapun termasuk politik, harus mengetahui seberapa besar ketahanan mental yang dimilikinya. Hal ini penting, karena tidak semua orang memiliki ketahanan mental yang tinggi dan baik, sehingga akan berpengaruh terhadap kejiwaan saat mengalami kegagalan.

Selanjutnya disebutkan, individu khususnya peserta pemilu juga wajib menanamkan jiwa untuk siap kalah atau tidak terpilih sebagai langkah antisipasi masalah kesehatan jiwa pasca Pemilu 2024. Untuk ikut dalam kontestasi politik memang memerlukan modal yang besar, tidak hanya otot dan otak namun juga dari segi finansial yang tidak sedikit. Karena itu, kesehatan mental dengan daya tahan terhadap stres yang tingginya sangat diperlukan menjadi modal untuk menghadapi dinamika politik.

"Gangguan mental pasca pemilu 2024 bukan lagi menjadi rahasia umum, tetapi merupakan salah satu masalah yang rentan timbul pada setiap kali pasca pesta rakyat atau pemilu. Pasalnya untuk ikut dalam kontestasi politik tersebut, tidak sedikit peserta pemilu mengeluarkan modal yang besar yang tidak sebanding dengan kuota kursi di parlemen. Hal ini disinyalir mengakibatkan tidak sedikit caleg yang mengalami gangguan mental karena tidak berhasil lolos dalam kontestasi politik tersebut. Maka dapat disarankan jika seorang caleg mengalami perubahan kondisi emosi berupa rasa sedih, kecewa dan marah yang berlebihan dan tidak bisa dikontrol alangkah baiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan jiwa untuk mendapatkan pendampingan dan tidak mengalami gangguan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Selanjutnya 1 2 3