Tandaseru — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Utara terus memantau terjadinya lonjakan kenaikan harga beras jelang Bulan Ramadhan.

Kabid Perdagangan Disperindag Malut, Muhammad Abdu mengatakan, naiknya harga beras disebabkan karena musim panas yang terjadi selam dua bulan kemarin, sehingga ada beberapa daerah yang termasuk lumbung padi itu hasil produksinya terjadi penurunan.

“Jika di pulau Jawa harga beras naik, maka secara otomatis di Maluku Utara juga pasti naik,” ujarnya, Kamis (22/2/2024).

Dì sisi lain, lanjut Abdu, walau beras naik namun stok beras di Maluku Utara masih bisa tersedia hingga ramdhan.

“Jadi satu Minggu terkahir kemarin saya sudah perintahkan tim untuk turun pantau stok dan harga beras,” ungkapnya.

Mahalnya beras dari petani itu, kata dia, memicu para distributor kabupaten/kota di Maluku Utara menyesuaikan harga dengan di Pulau Jawa.

“Jika di pulau Jawa harga beras naik, maka secara otomatis di Maluku Utara juga pasti naik,” katanya menambahkan.

“Solusinya adalah jika Pemerintah Pusat mampu mengstabilkan harga barang di pulau Jawa saat ini juga, maka harga di Maluku Utara juga akan ikut turun,” sambungnya.