Sekilas Info

Jalan Pengabdian Muhdar Adam; Konsisten Suarakan Hak Rakyat

Muhdar Adam. (Istimewa)

Tandaseru -- Nama Muhdar Adam mencuat di tengah ramainya calon anggota legislatif Kota Ternate daerah pemilihan Ternate Utara. Pria kelahiran Kota Tidore Kepulauan, 12 April 1980 ini bukan orang baru di ranah kebijakan publik.

Sejak lama, ia sudah turun ke jalan mendobrak kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa merugikan rakyat. Tak berhenti sampai di situ, goresan tinta dari tangannya juga kerap membuat pemerintah mengubah arah kebijakan tak populis.

Muhdar adalah seorang pionir berjiwa petualang yang memahkotai perjalanan hidupnya dengan prestasi luar biasa dalam ranah pendidikan, aktivisme sosial, jurnalisme, dan politik. Dengan langkah kokoh, ia meniti jejak pendidikan mulai dari fondasi dasar hingga memuncak pada keberhasilan gemilang di SMA di kota kelahirannya.

Menyongsong horizon yang lebih tinggi, pria yang karib disapa Mojer ini memilih hijrah ke Ternate meniti jejak keilmuan di Universitas Khairun pada tahun 1999. Situasi politik yang tak stabil akibat konflik horizontal bernuansa SARA yang melanda Maluku Utara membuat para mahasiswa menyusun langkah ekstra. Belum lagi status darurat sipil yang disematkan pada provinsi belia yang baru dibentuk pada 12 Oktober 1999 itu membuat sumbu-sumbu pergerakan dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian.

Di tengah situasi tersebut, spirit kritis-revolusioner tetap bergelora di jiwa Muhdar. Putra sulung pasangan Adam Puasa dan Aisa Sehe ini tetap teguh dalam gerakan mahasiswa demi memastikan jejak reformasi 1998 bisa teraktualisasi secara konsisten di lapangan. Langkah itu setidaknya yang diambil Muhdar di tahun 2000, ia aktif membidani lahirnya dua organisasi, yakni Jaringan Mahasiswa Nuku (dJAMAN Maluku Utara) dan SAMURAI (Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia). Di SAMURAI, lelaki bernyali yang baru semester 2 itu bahkan dipercayakan menjadi sekretaris jenderal yang diembannya hingga tahun 2005.

Tanggung jawab organisatoris itulah yang membuat daya kritisnya terus mekar. Hari-harinya dipenuhi dengan jejak intelektualitas dan perjuangan kerakyatan. Muhdar aktif memimpin gerakan mahasiswa merespon setiap problem sosial kemasyarakatan baik di Ternate maupun Tidore. Ia terjun bersama buruh dalam aksi melawan ketidakadilan, juga memimpin pengorganisasian massa dalam advokasi pembebasan lahan pembangunan ibukota provinsi di Sofifi di tahun 2001.

Konsistensi dalam gerakan massa itulah yang memperkuat insting pergerakan Muhdar. Dalam urusan aksi massa, ia benar-benar matang di lapangan. Kelihaian membaca dinamika, piawai menyusun langkah, strategi dan taktik membuat ia dikenal sebagai jenderal gerakan mahasiswa. Gerakan yang paling dikenang salah satu di antaranya adalah mengkomandoi aliansi mahasiswa yang tergabung dalam GEBRAK (Gerakan Pembebasan Rakyat) dalam aksi melawan kebijakan pemerintah daerah menaikkan tarif PDAM di tahun 2006. Aksi ini bergerak dalam berbagai metode seperti aksi massa, dialog hingga mogok makan ini memaksa pemerintah daerah menarik kembali kebijakan yang tak populis tersebut.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis: Ika Fuji Rahayu
Editor: Ika Fuji Rahayu