Oleh: Anwar Husen
Kolomnis/Tinggal di Tidore
_______
PAGI kemarin, di sebuah diskusi di WAG FORDISTA, senior Moksen Sirfefa yang berdomisili di Jakarta dan pengurus MN KAHMI, memposting berita ini dari sumber Kata Logika com.
Saya mengutipnya secara utuh:
KATA LOGIKA – Mantan PM Malaysia Dr Mahathir Mohamad ungkap orang Melayu bodoh karena ustaz.
Para ustaz buat orang Melayu bodoh, kata Mahathir. Diungkap dalam diskusi berjudul “Perpaduan” di Channel Inspirasi (13/9).
Kata Mahathir para ustad justru buat orang Melayu terbelakang dan bodoh. “Karena menentang kemajuan,” tegasnya kesal.
Melalui ceramah, kata Mahathir, para ustaz buat orang Melayu bodoh cara berpikir. “Orang Melayu dibuat sibuk pikir akhirat,” ungkapnya.
Cara pikir ini, buat orang Melayu bodoh. “Hidupnya hanya soal akhirat. Malas berusaha untuk raih hidup lebih baik,” ucap Mahathir.
Menurut Mahathir para ustaz sebenarnya orang gagal. “Mereka tak bisa kerja selain ceramah,” ucapnya. “Tak mampu bisnis atau berniaga.”
Ustaz, kata Mahathir, selalu ingatkan kematian dan akhirat. “Dia tak dorong orang untuk perbaiki hidup di dunia,” tegas dia.
“Orang Melayu jadi malas dan bodoh dibuat ustaz,” tegas Mahathir
Ia contohkan, orang Melayu selalu ingin jadi pegawai pemerintah. “Ini pekerjaan mudah. Dia malas, gaji datang tiap bulan tanpa susah payah. Beda dengan orang bukan melayu,” ungkap Mahathir.
Mereka pilih jadi pedagang atau bisnis perniagaan. “Mereka bisa sangat maju. Banyak dari mereka jadi jutawan,” ucapnya.
Mahathir pun nilai mental orang Melayu semakin merosot.
“Saya lihat banyak orang Melayu tak lagi pakai kopiah hitam.Tapi pakai kopiah putih. Apa karena ingin disebut lebih saleh?” sindir dia.
Tinggalkan Balasan