Ia mengaku, program pembangunan air bersih ini terhitung sejak pertemuan pertama pada 29 Desember 2022 lalu di Site Tanjung Ulie hingga saat ini berbagai tahapan, pembahasan perencanaan yang telah dilalui, antara lain survei sumber air, penyusunan kebutuhan air yang dirancang hingga mampu memenuhi kebutuhan air bersih Kota Weda 15 sampai 20 tahun ke depan.

Sampai pada pertemuan kesepakatan bahwa pembangunan air bersih Kota Weda akan dibangun bersama antara PT IWIP dan pemda. Di mana disepakati bahwa PT IWIP akan menangani pembangunan intake, pipa transmisi, WTP hingga reservoir, termasuk penggunaan teknologi dalam pengelolaan air bersih Kota Weda.

Sedangkan yang menjadi tanggung jawab pemda adalah penyiapan lahan yang menjadi kebutuhan pembangunan, menyiapkan dokumen lingkungan dan perizinan penggunaan air baku, serta pembangunan jaringan pipa distribusi.

“MoU kerja sama telah ditandatangani pada tanggal 17 Agustus 2023 lalu bersamaan dengan HUT RI dan merupakan kado terbaik bagi masyarakat khususnya Kota Weda. Dan hari ini Jumat 29 September 2023, tim engineering dan eksternal telah melakukan analisis kelayakan lokasi atau lahan yang disiapkan oleh pemda,” paparnya.

Ia mengaku problem air bersih ini bukan baru sekarang. Namun Pemda Halteng di bawah kendali Pj Ikram M Sangadji tidak tinggal diam.

“Dan upaya Pj Bupati sudah disetujui oleh Direktorat Jendral SDA Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai dan Balai Perumahan Propinsi Malut. Di Weda Tengah, khususnya Lelilef, di tahun 2024 akan dibangun SPAM dengan kapasitas 100 liter per detik,” akunya.

“Jadi selain berbagai upaya telah dilakukan selain air bersih di Kota Weda juga termasuk air bersih Weda Tengah,” tandas Abdullah.