Tandaseru — Puluhan aktivis Samurai Distrik Universitas Pasifik Pulau Morotai, Maluku Utara, menggelar unjuk rasa, Senin (25/9). Unjuk rasa ini terkait sejumlah isu yang ada di Dinas Pertanian dan Dinas Perindagkop-UKM.
Kedua pimpinan OPD itu dinilai tidak mampu menyejahterakan petani hortikultura dan mengatur harga pasaran rempah-rempah di Pasar Rakyat CBD.
Aksi mahasiswa yang dikoordinatori Rifaldi Majid itu menyampaikan sejumlah problem berkaitan dengan kepentingan publik.
“Di balik prestasi Pemerintah Daerah Morotai, ada beberapa kegagalan sampai saat ini tidak mampu diselesaikan. Salah satunya terkait dengan persoalan pertanian hortikultura yang berada di Morotai,” ucap Rifaldi.
Padahal, kata dia, ini sudah menjadi tanggung jawab penuh pemda yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan petani.
Rifaldi bilang, dari hasil investigasi Samurai terkait dengan petani hortikultura, ada beberapa masalah yang ditemukan.
Tinggalkan Balasan