Sebelum kapal membunyikan sirine tanda hendak bertolak, teriakan berlomba keluar dari mulut padagang.
“Tong belum merdeka selama jualan di kapal belum laku. Kalau jualan sudah laku, itu pertanda merdeka,” ucap Sity.
Dengan modal Rp 200 ribu, jika jualannya tak laku maka modal pun tak kembali.
“Kadang modal kembali kalau pas penumpang full dari Morotai-Ternate atau Ternate-Morotai,” katanya.
Makanan yang dijual harganya bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga 20 ribu.
“Kalau dulu makanan itu biasa cuma Rp 10 ribu, karena sembilan bahan pokok naik jadi kami sudah jual per bungkus Rp 20 ribu. Air mineral yang satu botol Rp 5 ribu kami jual di kapal Rp 10 ribu. Karena kami hitung dari buruh ke toko makanya tong jual ke kapal begitu karena satu dus mineral sedang mereka jual Rp 95 ribu ke kami,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan