Tandaseru — Perempuan setengah abad itu lincah menjajakan makanan di kapala KM Holy Mary yang singgah di Pulau Dama, Halmahera Utara, Maluku Utara. Mulutnya tak lelah meneriakkan jenis makanan yang dijualnya; nasi lauk, pisang goreng, panakuk, hingga air guraka.
Sity, perempuan 50 tahun itu, sudah 15 tahun lamanya naik turun kapal berjualan. Ia berdagang sejak dermaga masih bermaterial kayu hingga kini beton. Sejak kapal yang mampir di situ masih KM Sandra Jaya, KM Kie Raha, hingga kini KM Holy Mary.
Itu semua dilakukannya untuk membantu suami menghidupi keluarga.
Bermodal Rp 200 ribu per harinya, Sity sudah menyiapkan kebutuhan dagangannya sejak pukul 6 sore. Pada pukul 9 malam, Sity dan rekan-rekannya sesama pedagang sudah harus berada di dermaga Dama menanti KM Holy Mary yang berlayar dari Pulau Morotai.
Jam 10 malam lewat, Holy Mary terlihat memasuki perairan Dama. Begitu kapal berlabuh dan tangga kapal diturunkan, para pedagang keliling sigap naik dan mulai menjajakan dagangannya.
Bagi Sity dan teman-temannya, waktu adalah uang. Waktu labuh kapal yang hanya setengah hingga 1 jam membuat mereka berebut menawarkan dagangannya kepada penumpang.
Tinggalkan Balasan