Tandaseru — Panitia Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) melakukan penelusuran sejarah Kampung Tomalou dan asal usul 9 marga dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Tomalou merupakan kampung yang terletak di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Pada Sabtu (29/7) kemarin, digelar pertemuan untuk menetapkan Hari Jadi Kampung Tomalou pada 9 September 1512.
Pertemuan dihadiri perwakilan 9 marga, tokoh dan sesepuh Tomalou, imam dan syara, Pengurus Yayasan Masjid Nurul Bahar Tomalou. Selain itu diundang juga pihak Kesultanan Tidore dihadiri Jojau, dari Dinas Pariwisata Kota Tidore, Pemerintah Kecamatan Tidore Selatan, akademisi, sejarawan dan juga praktisi sejarah dan budaya.

Sebelum penetapan hari jadi Tomalou, Ketua FKNT Ismanto M Saleh memaparkan sekilas sejarah kampung Tomalou beserta asal usul marga yang dirampungkan dari hasil tiga kali seminar. 9 marga di Tomalou antara lain Marga Tomakoa, Gamsoro, Tomadoe, Marsaoly, Wadda, Sero-Sero, Al-Banjar, Konoras dan Tauisa.
Hari jadi Tomalou ditetapkan 9 September 1512 ini, kata dia, dipisahkan pada dua momen penting, yaitu untuk penggalan tanggal dan bulan diambil dari momentum peresmian Masjid Nurul Bahar oleh Mensesneg Sudarmono, sedangkan penggalan tahunnya diambil dari momentum pembangunan masjid pertama kali oleh semua soa atau klan pada masa itu.
“Intinya masjid menjadi simbol peradaban dan dasar bagi kita, sekaligus dijadikan aspek serta momentum penting dan strategis sebagai dasar penetapan hari jadi Tomalou ini,” papar Ismanto.
Tinggalkan Balasan