Sebelum matahari terbit, Hafit sudah harus menyiapkan kebutuhan dua anaknya pergi sekolah. Keduanya bersekolah di MIN Sangowo, setiap hari harus jalan kaki pulang-pergi sekolah dan mengaji.
Setelah itu Hafit lanjut menyiapkan kebutuhan sang istri Nusida Nabiu (40 tahun) yang terbaring sakit. Sudah dua tahun belakangan Nusida terbaring. Ia sebelumnya jatuh dan tulang belakangnya mengalami gangguan.
Pukul 08:00, Hafit sudah mulai berkebun. Ia menanam sayuran dan rempah di kebunnya. Sebelumnya, Hafit bertanam padi. Namun banjir menghanyutkan padinya bahkan sebelum dipanen.
Banjir memang jadi momok menakutkan bagi Hafit. Betapa tidak, lahan kebun yang luas itu tak dilengkapi irigasi. Akibatnya, sumber mata air kerap meluap dan membanjiri sawah dan ladang mereka.
“Ketika pada waktu sudah tanam kendala cuma ujang sehingga tanaman dia jadi rusak karena tidak ada irigasi,” ungkap Hafit, Sabtu (27/5).
Tinggalkan Balasan