“Kita butuh riset dasar berapa kandungan secara alami ada di perairan sebelum mereka buang di sana. Ini menjadi bahan evaluasi setelah mereka buang, 5 tahun atau 10 tahun kemudian itu akan ada basis data sehingga dilihat berapa besar perubahan kandungan ada di perairan laut. Itu kita lakukan dari kolaborasi ini sebagai inisiasi awal bekerja sama dengan BRIN yang punya fasilitas laboratorium memadai bisa lakukan riset ini,” terang Najamuddin.
Menurutnya, langkah ini merupakan inisiasi awal. Ke depan akan terus dilakukan kerja sama dalam bentuk lain.
“Misalnya mahasiswa melakukan magang di
BRIN karena di sana fasilitas memadai, melakukan MBKM, penyelesaian studi akhir, itu kita harapkan itu. Membuka peluang itu untuk peningkatan kompetensi mahasiswa. Memang di suatu aspek kita butuh kerja sama itu, pada satu sisi laboratorium kita belum memadai sehingga kita perlu kerja sama dengan pihak di luar meningkatkan kompetensi mahasiswa kita agar bisa bersaing dengan mahasiswa di perguruan lain,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan