Oleh: Arafik A. Rahman

Penulis Buku Etalase Pemuda dan Literasi di Provinsi Maluku Utara

_______

DOTTI merupakan sinonim dari apa yang disebut santet. Secara etimologi santet artinya sihir, orang yang melakukan aktivitas sihir biasanya dikenal dengan sebutan “dukun”. Di Maluku Utara, kata dotti telah ada jauh sebelum era modernisasi, ia tumbuh kembang membelenggu bersama bahasa dan budaya nenek moyang kita dahulu.

Bahkan hingga saat ini, sebagian masyarakat Maluku Utara masih meyakini bahwa praktik perdotian masih sering terjadi ketika ada kematian orang-orang tertentu, baik itu di desa maupun di kota. Walau kejadiannya tak dapat dibuktikan secara empiris tetapi kita tak bisa hindari bahwa dotti adalah sebuah tradisi yang telah membudaya dalam pikiran dan perilaku masyarakat tertentu.

Karena itu, menurut hipotesa saya, bahwa dotti (sihir) yang ada di era digitalisasi saat ini telah mengalami transformasi menjadi hipnotis, black campaign, sentimentil, pesimistik, perkocakan dan lain sebagainya. Dotti juga hanya bisa berlaku pada mereka yang sirik, dan hanya dipraktikkan oleh orang yang menyekutukan setan sebagai tuhannya.

Sebab sebagai orang yang religius, sihir telah dijelaskan dalam kitab-kitab suci, termasuk dalam Alquran surat Al-baqarah: 102. Bahwa “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.

Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tidaklah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahat lah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui”.

Bagi mereka yang rasional dan terdidik hanya menganggap dotti adalah mitologis semata. Sebab kalau anda yakin yang sedemikian itu ada, maka anda tak perlu bekerja untuk menjadi kaya dan sukses. Anda juga tak perlu susah payah mencintai dan menikahi seorang wanita tetapi cukup dengan datang saja ke dukun semuanya terjadi seperti paradoks “cinta ditolak dukun bertindak”.