Oleh: dr. Fatir M. Natsir

Praktisi kesehatan, kini bekerja sebagai staf dokter umum di RSJ Sofifi

________

RAMADAN adalah bulan suci agama Islam. Bulan ini umat muslim dan muslimah menjalankan ibadah puasa. Tak hanya agama Islam, berbagai agama sebagian masih memiliki ritual puasa dalam menjalankan kewajibannya.

Bagi masyarakat awam, jelang persiapan ibadah puasa lazimnya adalah mempersiapkan materi dan tradisi yang berlaku di tiap daerahnya, sangat sedikit berpikir soal kesiapan di sektor kesehatan, terutama fisik dan mental. Padahal di masa kini, justru kesehatan mental menjadi perhatian khusus di era modern.

Puasa yang baik adalah dengan menjalankan ibadah dengan kondisi kesehatan fisik dan mental yang sehat. Pandangan kesehatan modern kini lebih tentang aspek kemanfaatan dan kehidupan. Puasa baiknya bagi mereka yang sehat, dengan tidak sedang mengidap penyakit yang berat agar tak mengancam nyawa saat beribadah.

Ada 3 tips yang dapat dilakukan sebelum kita melakukan ibadah puasa Ramadan:

  • Puasa Intermitten (Pra Puasa)

Adalah metode melakukan puasa dengan cara selang-seling secara bertahap guna melatih penundaan metabolisme tubuh (pembakaran kalori), melatih kemapuan sel tubuh bertahan dengan kebutuhan air, melatih daya produksi insulin oleh pankreas dan melatih produksi sekresi asam lambung.

Puasa intermiten baiknya dilakukan selama 1 bulan sebelum menjelang puasa. Hal itu agar tidak terjadinya kekagetan fungsi tubuh terhadap perubahan cepat metabolik yang terjadi. Metode ini juga sangat baik untuk membuat tubuh beradaptasi memasuki puasa ramadhan yang hampir menyita asupan selama 14 jam.