Masyarakat tradisional memiliki kebiasaan-kebiasaan tersendiri misalnya pembinaan moral yang dilakukan oleh masyarakat tradisional termasuk sangat serius. Dan juga mengutamakan gotong royong untuk memutuskan melakukan segala hal secara bersama. Sekecil kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat tradisional masih memiliki makna kemanusiaan, moralitas dan budaya masih terjaga.

Manusia modern telah terbentuknya paham dan cara pandang barat yang berlebihan, memunculkan pergeseran nilai-nilai pada kebudayaan lokal, yang mampu menghilangkan adat istiadat yang sudah menjadi turun temurun.

Bahkan terkadang tindakannya telah melewati batas kemanusiaan dan moral. Adapun menurut EB Tylor dalam bukunya Primitive Culture yang mengatakan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Artinya sikap penting generasi era modern menjaga moralitas dan adat istiadat yang menjadi karakteristik suatu bangsa.

Kini timbul pertanyaan apakah masyarakat modern harus memiliki corak tersendiri dan harus melupakan kulturnya lokalnya, bercorak barat? Dan bahkan menganggap bahwa peradaban modern adalah peradaban barat dan bahwa peradaban barat adalah peradaban modern yang tidak kuno, bagaimanapun juga cara berpikir sepeti ini salah.

Manusia harus menerimanya dengan pertimbangan budaya kemanusiaan dan agama serta moral. Banyak sekali kecelakaan manusia modern, yang hanya menerima dan menggunakan kebudayaan luar dengan alasan kemajuan suatu peradaban dunia, tanpa mempertimbangkannya. Dalam hal ini yang paling substansi yang menjadi manusia modern lebih salah ialah selalu mengadopsi kebudayaan kebarat-baratan tersebut. Dari sisi ini manusia modern telah terjebak pada budaya barat dari segi moralitas yang meliputi sikap, sopan santun serta tingkah laku yang lagi-lagi terlihat bebas menentukan cara berinteraksi tanpa landasan agama dan moral yang kuat.