Tandaseru — Tak hanya mahasiswa, keluarga korban Asi Lesy (80 tahun) juga ikut aksi menuntut penanganan kasus kematian Asi di depan Mapolres Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (1/3).
Para anggota keluarga ini bahkan berteriak dan menangis histeris dalam aksi.
Salah satu ibu di hadapan polisi menyatakan tak terima jika Nenek Asi disebut meninggal akibat asfiksia atau sesak napas.
“Torang cucu tara terima. Masak torang punya orang tua maninggal bagitu kong bilang sesak napas,” ucapnya sembari menangis.
“Torang dia punya anak minta cari dia punya pelaku, tolong kase datangkan dia punya pelaku saja,” desaknya.
Tinggalkan Balasan