Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara Mukhtar Husen menjelaskan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh kelompok tani di Desa Margomulyo. Dia menyebutkan, ada kesalahpahaman antara kelompok tani yang menyebabkan terhambatnya saluran irigasi.

“Ada miskomunikasi antara kelompok petani di sana, sehingga ada kelompok tertentu yang memang sengaja menutupi saluran irigasi yang menyebabkan air tidak dapat mengalir ke sebagian lahan,” katanya.

Mukhtar bilang, tidak berfungsinya saluran irigasi ini menyebabkan sebagian lahan sawah terpaksa dialihfungsikan ke tanaman hortikultura.

“Seperti yang kita lihat tadi, ada sebagian lahan sawah sudah ditanami cabai dan sayur-sayuran,” jelasnya.

Tanaman padi di Desa Margomulyo, Kecamatan Kao Barat, Halmahera Utara. (Tandaseru/Sahril Abdullah)

Ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Pemerintah Daerah Halmahera Utara terkait masalah irigasi di sana.

“Irigasi merupakan aset BWS, jadi kami telah melakukan koordinasi dengan mereka (BWS red) dan alhamdulillah sudah ada respon,” tandasnya.