Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan, melalui konsep pembangunan smart city diharapkan akan semakin meningkatkan efisiensi operasional dan layanan kota melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya kota, secara efisien dan berkelanjutan, sehingga akan tercipta kenyamanan peningkatan kualitas atau kesejahteraan hidup warga kota.

“Kota yang cerdas dan sehat adalah kota yang menyediakan ruang terbuka hijau dan ruang publik minimal 30 persen. Oleh karena itu pada tahun 2022 kami telah membangun tiga ruang publik yakni Papaloang Park, Taman UMKM Milenial dan Zero Point Kota Labuha yang mulai malam ini akan kita resmikan untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan,” tukasnya.

Tugu Zero Point, papar Usman, berlambangkan Burung Bidadari. Paling tidak secara makro memiliki dua makna mendasar.

“Yang pertama adalah aspek historis, di mana pada tahun 1858, melalui hasil ekspedisi ilmiah naturalis berkebangsaan Inggris bernama Alfred Russel Wallace di Pulau Bacan menemukan Semioptera wallacii atau yang kita kenal dengan nama Burung Bidadari sebagaimana yang tercantum dalam buku berjudul The Malay Archipelago yang berisi rangkuman perjalanan Alfred Russel Wallace di Nusantara pada tahun 1854 sampai 1862,” jabar Usman.

“Jadi dengan menjadikan Burung Bidadari
sebagai ikon Zero Point, sesungguhnya kita telah membuka jalur pariwisata sejarah dan jalur pariwisata riset flora dan fauna antara Bacan dengan dunia Eropa,” imbuhnya.