“Kita pun mengantisipasi kerawanan pangan dan kebutuhan pangan tinggi menjelang hari raya Idul Fitri.

“Karena itu kita antisipasi dengan tanami dan inshaa Allah mudah-mudahan Ramadan bisa panen. Kita butuh kolaborasi bapak ibu petani di sini, baik dari pemda, pengusaha, akademisi karena proses ini coba kita jalankan dengan baik. Ini kan hanya 1 hektare sehingga kita tidak tergantung pada daerah lain,” jelasnya.

Eko menambahkan, BI berusaha dalam konteks pengendalian inflasi ini bersinergi dengan berbagai pihak. Tidak hanya petani, tapi dari pemerintah daerah, akademisi dan semua pihak untuk mengembalikan kembali kejayaan lumbung pangan Maluku Utara.

Sementara Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman menjelaskan, pihaknya telah melihat langsung pertanian di Halmahera Timur.

“Hari ini saya menyaksikan sendiri upaya pendampingan yang dilakukan para pelatih ini dan alhamdulilah hasil yang didapat merupakan wujud nyata dari upaya pertanian. Kalau kita bergantung pada keadaan dan situasi seperti dulu maka tidak ada perkembangan atau perbaikan ekonomi khususnya nilai jual pertanian bagi ekonomi di Maluku Utara secara keseluruhan dan khususnya Kabupaten Halmahera Timur,” terangnya.