“Supaya guru, peserta didik, dan masyarakat pada umumnya tidak kehilangan perspektif nilai filosofi Fagogoru. Melalui karya ini diharapkan bisa secara aktif mengembangkan potensi dirinya berdasarkan delapan nilai karakter dimaksud; Ngaku re Rasai (Kebersamaan dan Kekeluargaan), Budi re Bahasa (Kebaikan dan Berbicara), Sopan re Hormat (Menghargai dan Menghormati), Mtat re Mimoy (Takut dan Malu), sebagai unsur sentral di dalam penerapan nilai budaya lokal,” paparnya.

Sementara Agus Salim mengatakan, setiap buku pasti menyimpan khazanah ilmu pengetahuan sesuai yang dituliskan.

“Siapapun yang mampu menulis buku maka sesungguhnya telah mendaftarkan namanya di dalam keabadian zaman,” ucap Agus.