Para pelaku usaha yang berada di lingkar tambang Desa Lelilef dan sejumlah desa di Kecamatan Weda Tengah misalnya. Mereka ikut meraup keuntungan dari pekerja asal luar Kabupaten Halmahera Tengah, yang rata-rata menyewa kamar indekos sebagai tempat tinggal sementara.

Namun siapa sangka, menjadi pekerja di industri tambang tak seindah bayangan banyak orang pada umumnya.

Meskipun upahnya tergolong lumayan, dari yang terendah kisaran Rp 5 juta-Rp 7 juta per bulan, biaya hidup di lingkar tambang juga cukup tinggi.

Salah seorang pekerja di IWIP, sebut saja Ryz (34 tahun), menceritakan dirinya bersama rekan-rekannya harus merogoh kocek Rp 1 juta lebih untuk sewa kamar indekos ukuran 3×3 meter sebulan.

Tarif indekos ini menurut Ryz tergolong mahal. Sebab, bangunannya semi permanen. Selain itu, kalau ingin memperoleh kamar dengan fasilitas kamar mandi di dalam kamar maka harganya lebih tinggi, hampir Rp 2 juta sebulan.

“Kos-kosan kamar 3×3 papan lantai perlak, kamar mandi luar fasilitas tarada (tidak ada), harga 1 juta sampai 1,3 juta. Kamar mandi dalam di atas 1,5 juta,” ungkap Ryz kepada tandaseru.com, Sabtu (31/12).