“Senjata mereka hanya demo lalu pergantian direksi. Ketika orang datang, pergantian, perbaikan perusahaan dia dianggap mengganggu dia (karyawan) punya kebiasaan-kebiasaan lama dia didemo ganti lagi. Itu tidak ada lagi. Tadi DPRD sudah menegaskan kalau ada karyawan yang begitu dan torang (kami) minta wali kota untuk evaluasi tidak hanya direktur ngoni (kalian) evaluasi, tetapi dewas, karyawan juga harus dievaluasi,” tegasnya.
“Satu dua hari ada karyawan yang main-main kaya begitu dievaluasi, ganti tidak ada lagi kompromi-kompromi kaya begitu. Bikin rusak perusahaan,” tambahnya lagi.
Soal adanya aksi yang diduga disengaja oleh karyawan untuk menumbangkan Abubakar, lanjut Muhajirin, akan dibacakan nanti dalam rapat internal DPRD.
“Kenapa masalah yang hanya sekecil ini tidak langsung diambil diselesaikan kok tiba-tiba jadi masalah besar, ada apa sebenarnya baru nanti kita keluarkan rekomendasi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan