“Kalau bisa besok sudah harus dikonfirmasi dua APMS ini yakni APMS Wayabula dan APMS Bere-bere, kenapa selalu saja tersendat-sendat (stok BBM-nya) di beberapa bulan ini. Dan kalau dia tidak jalan lagi itu tanggung jawab Kadis Perindag, tolong harus ditangani dua APMS ini, saya memberikan peringatan itu,” tegasnya.
Menurutnya, stok BBM Morotai masih tercukupi. Hanya saja penanganannya kurang maksimal, sehingga belum apa-apa BBM sudah mulai habis di APMS.
“Tolong Kadis Perindagkop nanti dibuat surat tembusannya untuk dua APMS ini. Kalau tidak, dibuat warning saja daripada ending-nya tidak ada. Jika dua APMS hanya dijadikan sebagai simbol, mendingan kita sudahi saja lantaran sudah dua bulan mulai tersendat-sendat,” ujarnya.
Selain Kadis Perindagkop-UKM, Umar juga menegaskan kepada Camat Morselbar dan Camat Morut agar lebih memperhatikan APMS di masing-masing wilayah kerjanya.
“Jadi harus diperhatikan dengan baik untuk dua wilayah yang ada punya APMS ini agar tidak tersendat-sendat lagi, karena dalam beberapa bulan ini BBM jenis minyak tanah dan solar cepat sekali habis,” bebernya.
“Dan kalau tidak dikerjakan maka saya bisa punisment camat dan Kadis Perindag,” pungkas Umar.
Tinggalkan Balasan