Tandaseru — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasifik Pulau Morotai, Maluku Utara, mendatangi Mako POM Lanud Leo Wattimena, Selasa (29/11).

Aksi tersebut merespon dugaan pemukulan oknum anggota TNI AU berinisial MS terhadap mahasiswa Unipas, EF. Selain dugaan pemukulan, MS juga mengikat EF di pohon setelah EF disebutnya memasuki pekarangan rumahnya untuk mengambil cabai sembari membawa sebilah pisau.

Dalam perjalanan dari kampus ke Mako, massa aksi sempat dicegat anggota Polres Morotai. Polisi meminta mahasiswa tidak menerobos masuk kompleks militer.

Polisi bernegosiasi dengan mahasiswa agar tak menggelar demo di kompleks militer. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Kalian bisa kalau kesana lewat sampaikan sikapnya saja, setelah itu kembali. Jadi kalau mereka tidak menerima jangan pernah menyalahkan, karena sudah diatur oleh undang-undang,” ujar Kaur Binops Polres AIPDA Ahsan Holle.

“Di sini kami menyampaikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, karena kita mau damai semua, makanya kami mau antisipasi itu. Jadi tidak boleh unjuk rasa di lokasi militer, masih ada jalur-jalur lain,” sambungnya.