Selanjutnya menurut Anita Gathmir, awal mula usaha rumah tenunnya merupakan sebuah program sosial untuk membangkitkan identitas Tidore yang dibantu oleh Bank Indonesia. Dengan keyakinan bahwa ke depannya hal ini akan menjadi baik bagi generasi muda Tidore.

“Bersama anak-anak Tidore telah menjalin kerja sama dengan Afrika Selatan dan beberapa jejaring internasional lainnya dan langkah ini juga merupakan sebuah upaya untuk memotivasi generasi muda untuk menjadi wirausaha sehingga tidak sebatas berpikir untuk menjadi seorang PNS, petani atau nelayan,” tutur Anita yang kini giat mempromosikan tenun Tidore ke berbagai negara.

Saat ini, kata Anita, ia bersama anak-anak Tidore terus berusaha mengembangkan usaha rumah tenun dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti sekolah dan lain-lain. Usaha rumah tenun yang dikelolanya juga bukan untuk usaha kain tenun semata akan tetapi juga mencakup berbagai jenis usaha lainnya yang lebih luas termasuk dunia usaha pariwisata.

Ada hal menarik yang diperbincangkan dalam Bacarita Santai ini yakni yang berkaitan dengan bidang usaha kuliner. Pada kesempatan ini Dapur Halmahera dengan owner-nya Sri Hartati mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman dari UMKM yang dibangunnya yang memproduksi aneka sambal antara lain Sambal Ikan Roa, Sambal Cumi Asin dan Sambal Tuna Asap dalam beberapa varian rasa juga melibatkan berbagai pihak (reseller) sehingga hasilnya terbagi pula (bagi-bagi rejeki).

Mendengar semangat yang luar biasa dari para pelaku UMKM tersebut sembari menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Sri Hartaty tentang kiat-kiat digital marketing apa saja yang diperlukan para pelaku UMKM di era transformasi digital saat ini, Mas Menteri mengatakan kita tidak perlu punya followers/pengiklan yang banyak tetapi kita punya konten yang kuat itulah yang penting.

“Dengan kata lain bahwa beberapa hal yang terpenting yang mesti diingat dalam hal mengembangkan setiap UMKM yaitu: 1). otentisitas atau originality: 2). relevan dengan keadaan sekarang; 2). berkelanjutan secara terus menerus,” paparnya.