Ia bilang, khusus masyarakat Tidore karena ada di wilayah kepulauan maka risiko kecelakaan kerja lebih tinggi dari yang lain.
“Karena utama kita melindungi seluruh pekerja maka kita mengedukasi para khusus pekerja informal atau pekerja mandiri belum terlindungi. Kalau pekerja formal rata-rata sudah terlindungi. Tapi informal itu banyak sekali belum terdaftar ya itu di seluruh Indonesia,” akunya.
Ditanya bagaimana dorongan dari pihaknya untuk peserta pengguna Jamsostek, Anggora mengatakan telah berkomunikasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
“Dan sudah ada Permendagri yang mendorong pemerintah daerah untuk menyisihkan APBD-nya untuk para pekerja rentan. Pekerja ini risiko tinggi tapi pendapatan rendah sehingga mereka berat untuk menjadi peserta. Nah itu dibantu oleh pemerintah lewat APBD,” terangnya.
“Contoh seperti marbot masjid, pemulung, pembersih sampah, itu dibantu. Harapannya setahun, setelah itu mereka sadar dan mereka mandiri, tapi tahap awal pemda membantu. Untuk mendaftar sangat mudah, karena dengan men-download aplikasi,” tandas Anggoro.
Tinggalkan Balasan