Jenderal bintang dua itu berharap ke depannya seleksi, baik tingkat tamtama, bintara, dan perwira, bisa dilakukan lebih berhati-hati dan teliti.
“Jadi ke depan saya minta untuk Karo SDM agar lebih teliti dan berhati-hati dalam seleksi penerimaan calon siswa, baik dari tamtama, bintara maupun perwira,” tegasnya.
“Jadi yang kita garisbawahi bahwa keputusan untuk Mbak Sulastri dan Mbak Rahima adalah keputusan bersama Polda dan Mabes polri dan kita akan lanjutkan ke jenjang pendidikan. Tolong kalau sudah viral seperti ini, Mbak Sulastri lebih berprestasi ke depannya,” imbuh Midi.
Midi juga menyampaikan permintaan maaf kepada media, masyarakat dan kedua casis atas kondisi tersebut.
”Tidak ada anak buah yang salah tapi pimpinannya, makanya Kapolri selalu menekankan ikan busuk dari kepalanya, bukan dari ekornya. Untuk itu yang salah Kapolda. Kami selaku Kapolda Maluku Utara dengan tulus iklas menyampaikan permintaan maaf kepada rekan-rekan media, masyarakat Maluku Utara dan terkhusus Mbak Sulastri sampai viral seperti ini,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan