“Kita tahu turis utama di Indonesia itu adalah dari Australia kemudian Amerika Serikat, Jepang dan negara tetangga kita Malaysia, Thailand kemudian dari Cina. Problemnya negara itu semua menghadapi risiko resesi,” akunya.
“Indonesia termasuk posisi yang sangat baik. Tapi masalahnya sumber negara turis kita itu potensi hadapi resesi termasuk dari Cina. Nah, mereka mengalami resesi. Tidak hanya itu, kemudian biaya energi sekarang mahal. Harga avtur, tiket pesawat luar biasa mahal sekarang ini. Kami sih tidak melihat bahwa turis asing itu punya potensi untuk berkembang pesat karena kondisi tidak mendukung. Namun, kita punya turis domestik meskipun harga avtur naik, harga tiket pesawat tapi tidak terlalu jauh dari sebelumnya,” jabar Eko.
Ia berharap event ini didukung promo tiket pesawat untuk mendukung membanjirnya turis domestik.
“Sehingga ada harapan positif di satu sisi. Tapi untuk turis asing belum saatnya. Mungkin per orang atau individu, tidak dengan jumlah banyak,” jelasnya.
Eko menambahkan, Indonesia belum menghadapi ancaman resensi.
Tinggalkan Balasan