Amunisi real dalam sosial ekonomi dalam kehidupan masyarakat adalah salah satu bentuk representasi responnya pemerintah terhadap suatu masyarakatnya, dan ini juga merupakan satu penilaian umum kepada pemerintahan pada daerah yang mereka tempati, dan itupun tak asing untuk Maluku Utara. Untuk menanggulangi problem yang ada diperlukannya orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dalam memperbaiki wacana yang ada maka perlu penyatuan pemikiran agar supaya, pencapaian dalam menyelesaikan misi itu lebih terarah dan terstruktur dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Manusia terhadap ekonomi adalah aspek yang tidak bisa dipisahkan, sebab keberlangsungan kehidupan dalam bersosial membutuhkan finansial yang real.

Di kampus IAIN Ternate tentang hal air ulang merupakan hal yang sudah lumrah untuk
kalangan mahasiswa karena merupakan bagian dari antisipasi ekonomi yang ketika rupiah telah
bernilai sen. Sayangnya, tidak sedikit banyak orang yang jeli terhadap perihal ini, yang
disangkanya itu hal biasa-biasa saja namun siapa sangka, air ulang merupakan cara kita
membaca kehidupannya mahasiswa itu bagaimana. Dan juga air isi ulang juga mempunyai dampak positif dan negatif untuk itu salah satu aspek terpenting kesejahteraan adalah kualitas fisik air isi ulang yang dapat dilihat dari derajat kesehatan merupakan bentuk penjagaan pada anak-anak cucu bangsa.

Jadi untuk pemerataan pembangunan bidang kesehatan antara lain bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Melalui upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup, di antaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus memenuhi standar baku mutu baik secara fisik, biologi maupun bakteriologi. Sebagai air minum, air diperlukan tubuh manusia Untuk menjalankan fungsi metabolisme sel di dalam tubuh yang berfungsi menjaga keberlangsungan hidup manusia, tetapi juga berpotensi sebagai media penularan penyakit. (*)