Ia bilang, salah satu modal terpenting dan sangat vital untuk menjalani kehidupan bermasyarakat adalah pendidikan.

“Kualitas pendidikan di Maluku Utara terkesan sangat jauh dari jangkauan pemerintah pusat, tidak memadainya fasilitas baik infrastruktur dan suprastrukturnya menjadi titik mula terhambatnya perkembangan pendidikan,” kata Nasrullah.

Di Maluku Utara, kata Nasrullah, adat budaya sudah seperti terbiasa dengan perubahan. Hanya saja, pendidikan jangkauannya masih sedikit takut dengan kehadiran budaya.

“Oleh karena itu, sebaiknya kedatangan presiden tidak sekadar disambut dengan seremonial semata. Namun harus ada titik terang terkait perkembangan pendidikan di Maluku Utara,” tegasnya.

“Sebagai saran, Presiden harus membawa oleh-oleh dari tanah para raja untuk dijadikan perhatian serius bagi Pemerintah Pusat, di antaranya, pertama, pemerataan pendidikan layak bagi Maluku Utara. Kedua, naikkan gaji guru honorer. Ketiga, lengkapi sarana dan prasarana pendidikan di seluruh kabupaten/kota,” sambung Nasrullah.