Di institusi penegak hukum, Polri memiliki Unit khusus Pelayanan Perempuan dan Anak. Para hakim di pengadilan pun memiliki hakim bagi anak, dan setiap persidangan yang terkait dengan anak, harus mendatangkan aktivis/pekerja sosial kompeten dalam hak anak, dan psikolog. Tak sedikit pula advokat/pengacara yang memasang badan membela anak-anak yang berhadapan dengan hukum.
Pemerintah di sejumlah daerah mendukung dibentuknya Lembaga Perlindungan Anak yang digagas oleh aktivis/pekerja sosial berintegritas dan konsen pada upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak. Di dunia pers, beberapa lembaga melatih jurnalis meliput dan menulis berita yang ramah anak, supaya diksi yang digunakan dalam memroduksi berita tak merugikan (hak) anak. Kepentingan terbaik anak-lah yang dikedepankan.
Laksana bunga sakura
Hidupnya singkat. Eglantyne mengembuskan nafas terakhir pada usia 52 tahun, 17 Desember 1928 di sebuah panti jompo di Jenewa, Swis. Ia dimakamkan di Pemakaman St. George. Namanya terpahat abadi nan harum. Save The Children–organisasi non-religius yang ia dirikan, menjadi organisasi terbesar ketiga di dunia, punya 1.400 staf yang bergiat di 130 negara, efektif menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada anak-anak korban perang, bencana alam, dan sebagainya. Deklarasi Hak Anak yang ia susun berdampak begitu besar, melampaui sekat-sekat gegrafis dan primordial, melandasi upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak, sebagimana disebutkan di atas.
Karena jasa sang reformis sosial berkebangsaan Inggris itu, manusia di jagat ini mengenal hak dan perlindungan anak. Bertebaran pula buku berbahasa asing tentangnya, juga gerakan sosial kemanusiannya. Salah satunya buah pena Clare Mulley: “The Women Who Saved the Children, A Biography of Eglantyne Jebb.”
Bagi kami, Eglantyne laksana sekuntum bunga Sakura, yang melandasi filosofi hidup bangsa di negeri berjuluk matahari terbit, Jepang. Kendati hanya sekali mekar dalam setahun, bunga Sakura memancarkan rona-rona keindahan bagi yang memandangnya, menebarkan keharuman dan kesejukan bagi yang menghampirinya.
Seperti petuah yang mulia Nabi Muhammad saw, “sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain.” Lalu, bagaimana dengan kita? (*)
Tinggalkan Balasan