Desakan penyesuaian harga, sambungnya, sudah sangat meluas. Bahkan pihak koperasi yang tugasnya bukan melakukan kajian penyesuaian pun terpaksa melakukan kajian.
“Kami juga minta bantu pihak akademisi UMMU terkait masalah ini karena memang sudah tidak layak. Satu contoh kecil, pemerintah tidak menyediakan penyaluran resmi BBM di dalam sini. Mereka bergantung di pengecer, kebutuhan per hari rata-rata 6 ton BBM yang mereka butuhkan,” tambah Iksan.
“Penumpang di sini rata-rata 1.600 per hari, kalau hari Senin di angka 2.000-2.400 penumpang. Kalau tidak diikuti dengan kenaikan harga tiket maka tidak menutup kemungkinan ada mogok. Saya hanya menampung aspirasi mereka karena kita koperasi,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan