Buhari dan Abdul hanyut kurang lebih 18 hari. Bertahan hidup di tengah laut selama itu dengan peralatan seadanya bukanlah hal mudah.
“Kalau kelapa pas abis, kami makan ikan mentah. Saat hanyut itu, kami juga sambil mancing cari makan. Kalau ada batang kayu hanyut, kami mancing di situ,” kenang Abdul.
Di saat-saat tertentu, hujan tak turun berhari-hari. Buhari dan adiknya terpaksa minum air laut.
“Alhamdulillah di tengah laut 18 hari tong tara dapa hal-hal yang buruk di laut. Siang maupun malam. Cuma malam gelap sekali di tengah laut, tong pasrah tujuan perahu arahnya ke mana,” sambungnya.
Begitu lidah Buhari dan Abdul sudah terbiasa dengan buah kelapa dan air hujan, mendadak buah kelapa hanyut tak lagi ditemui.
“Mungkin kita sudah masuk perbatasan jadi sudah tidak ada kelapa lagi. Terus tong makan kelapa yang sisa saja deng ikan manta,” kisah Abdul.
Tinggalkan Balasan