“Agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Di bawah ini (Danau Tolire, red) ada reptil, harus waspada. Ke depan Dinas Pariwisata harus punya peran penting, turut sosialisasi ke pengunjung dan masyarakat supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” jelasnya.

“Kejadian ini pertama kali. Memang ada kejadian beberapa tahun lalu tapi tidak memakan korban, kali ini memakan korban. Jangan buat hal-hal yang tidak diinginkan di alam agar ini tidak terjadi lagi,” tandas Zulkifli.

Salah satu warga Takome, Hasrul Wahid, secara terpisah menyatakan kejadian tersebut disebabkan tidak ada pengamanan dan minimnya fasilitas yang dibuat pemkot, dalam hal ini Dinas Pariwisata.

“Menurut saya Dinas Pariwisata hanya mengambil retribusi dari penjualan karcis namun tidak membuat pengamanan di sekitar Danau Tolire Besar. Jika tidak ada kebijakan pemkot terkait pengamanan di sekitar danau maka masyarakat Takome akan menutup jalan masuk Danau Tolire Besar,” tegasnya.