SMB dimakzulkan ke Ternate pada bulan Juli 18, 21 Masehi. Ia wafat di Ternate pada 14 Syafar 1269 Hijriah bertepatan dengan tanggal 26 November 1852 Masehi.
Kepala Litbang Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Rinto Taib menyatakan, perlu adanya riset keilmuan soal makam SMB secara mendetail oleh generasi muda komunitas akademik di Malut.
Rinto mengatakan, ada beberapa poin penting yang perlu ditanamkan dalam hati sanubari dan perspektif sebagai generasi muda akan eksistensi keberadaan makam Sultan Mahmud Badaruddin II di Ternate.
“Spirit juang seorang pejuang dan pahlawan nasional dalam melawan penindasan dan penjajahan serta ketidakadilan. Etos kepahlawanan dan kejuangan ini kita tafsirkan ulang sesuai perkembangan zaman di masa kini yang tentu berbeda dengan era kolonialisme di masa lalu, yakni merevitalisasi nilai-nilai historis tersebut,” tuturnya, Jumat (8/7).
Selain itu, kata akademisi IAIN Ternate ini, sebagai generasi muda Maluku Utara patut berbangga bahwa negerinya menjadi pilihan seorang Sultan Melayu menutup usianya.
Tinggalkan Balasan