Tandaseru — Penulis buku Belajar, Kemerdekaan dan Kemanusiaan, M Asghar Saleh berharap Pemda Pulau Morotai, Maluku Utara, mengambil alih buku karya penulis asal daerah itu untuk dibagikan ke siswa.
Hal ini diungkapkan Asghar saat menerima buku karya Arafik A. Rahman atau Opickh, Jejak Morotai: Perang Pasifik, Pemekaran dan Pembangunan, Rabu (6/7).
“Saya kira buku ini akan jadi sesuatu sangat berharga, bukan cuma Morotai tapi Indonesia untuk dunia. Karena selama ini referensi Perang Pasifik misalkan itu ditulis versi sekutu seperti Jepang, sangat minim kesaksian orang-orang lokal terlibat dalam Perang Pasifik,” tuturnya.

“Dan buku yang ditulis Opickh menelusuri jejak itu tidak mudah mencari saksi mata atau mencari orang-orang terlibat ini lebih menarik,” ujar Asgar di kediamannya di Kota Ternate.
Literasi ini, kata Asghar, juga menjadi upaya menemukan identitas Morotai.
Tinggalkan Balasan